7 Terbaik Cara Menulis Daftar Pustaka

7 Terbaik Cara Menulis Daftar Pustaka
5/5 - (1 vote)

Cara menulis daftar pustaka bukan hanya sekedar mencantumkan nama pengarang dan judul saja, namun penataannya juga memiliki aturan baku sehingga dapat menjabarkan identitas dari sebuah buku. Jadi dengan hanya melihat saja Anda sudah dapat mengetahui asal usulnya. Berikut ini langkahnya:

7 Terbaik Cara Menulis Daftar Pustaka

7 Terbaik Cara Menulis Daftar Pustaka

1. Sesuai Kaidah APA (American Psychological Association)

Cara menulis daftar pustaka sesuai dengan aturan APA yaitu, style yang mengikuti format dari Universitas Harvard. Untuk tahun terbit dituliskan setelah nama penulis. Kemudian judul dituliskan secara italic, jadi akan terlihat miring.

Pada format daftar pustaka dalam kaidah APA lebih menonjolkan kesetaraan, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kesenjangan sosial. Maka dari itu, pada umumnya nama awal penulis dituliskan dalam bentuk inisial saja, tidak berupa full name.

Selain itu APA juga lebih mengedepankan tulisan yang terbaru, jadi aturan penulisan tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di bagian depan tepat setelah nama pengarang dan diberikan tanda kurung untuk memperjelas sehingga mudah terlihat oleh pembaca.

Namun apabila daftar pustaka ditulis tangan, judul bida ditandai menggunakan penggarisbawahan sehingga bisa tampak jelas. Untuk urutan sama dengan lainnya yaitu berdasarkan nama belakang penulis.

Untuk lebih jelasnya lagi di bawah ini ada salah satu contohnya:

Liputan6(.)com. (2010, 11 Agustus). “3 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengemasan Makanan Jadi”. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengemasan Makanan Cepat Saji. Diakses pada 16 April 2019, dari liputan6(.)com/citizen6/read/3786854/3-hal-yang-harus-diperhatikan-dalam-pengemasan-makanan-jadi.

2. Sesuai MHRA (Modern Humanities Research Association)

Cara menulis daftar pustaka selanjutnya adalah menggunakan metode MHRA. Teknik ini sama dengan APA yaitu mengutip dari internet jadi biasanya harus mencantumkan waktu akses. Pada dasarnya secara teknis tidak memiliki perbedaan, hanya posisinya saja berubah.

Juga Periksa: 10 Terbaik Cara Membuat Daftar Isi

Modern Humanities Research Association merupakan kesatuan organisasi berbasis internasional yang kantrnya terletak di Britania Raya. Asosiasi ini memiliki tujuan utama untuk mensupport dan memperkenalkan seluruh penelitian dan studi humaniora tingkat atas.

Sepak terjang Modern Humanities Research Association inilah yang berhasil dikenal oleh seluruh dunia dengan panduan penulisan daftar pustaka berstyle MRHA. Seperti halnya teknik lainnya, nama pengarang, tahun terbit, judul referensi wajib tertera di dalamnya.

Perbedaan pada metode ini adalah tanggal terbit tidak diletakkan berada persis di sebelah nama penulis, namun ditempatkan setelah deskripsi website. Jadi bisa dibilang posisinya agak mundur dibandingkan metode APA. Sama halnya dengan waktu akses, letaknya pun diubah menjadi paling akhir.

Penulisan daftar pustaka yang mengambil referensi dari internet memang harus mencantumkan alamat web secara lengkap. Maka dari itu, pastikan Anda sudah mengcopy linknya secara keseluruhan bukan hanya website utamanya saja.

Berikut ini contoh dari penulisan daftar pustaka sesuai MHRA:

Liputan6.com, “3 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengemasan Makanan Jadi”. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengemasan Makanan Cepat Saji, 11 Agustus 2010, liputan6(.)com/citizen6/read/3786854/3-hal-yang-harus-diperhatikan-dalam-pengemasan-makanan-jadi. [diakses 16 April 2019]

3. Sesuai Dengan MLA (Modern Language Association)

Jika Anda telah memahami cara menulis daftar pustaka pasti akan mempermudah Anda dalam perancangannya. Sebelum prosesnya dimulai ada baiknya lakukan dulu pengumpulan elemen-elemen yang dibutuhkan. Setelah itu baru tentukan akan menggunakan metode apa..

Metode Modern Language Association merupakan suatu organisasi yang mendukung, memperkuat dan memperkenalkan program studi bahasa dan sastra sehingga saat ini dikenal dengan gaya penulisan laporan atau paper di sekolah seluruh dunia.

Maka dari itu di Indonesia sendiri, kebanyakan orang menggunakan Modern Language Association sebagai acuan dalam penulisan skripsi, laporan, tugas sekolah atau paper. Rangkaian dan tatanannya juga cukup mudah diingat dan diaplikasikan.

Cara menulis daftar pustaka ini juga masih merupakan pengambilan referensi dari internet. Format yang dibuat oleh MLA jika diurutkan akan dimulai dari judul, nama web kemudian tanggal terbit, waktu pengaksesan dan alamat link.

Jika dilihat sekilas hampir mirip dengan aturan APA hanya saja bagian tanggal terbit berada setelah nama website. Jadi harus benar-benar diperhatikan jika ingin menilai suatu daftar pustaka karena kemiripan kedua metode ini memang cukup dekat.

Berikut ini contohnya:

“3 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengemasan Makanan Jadi”. Liputan6.com. 11 Agustus 2010. <liputan6(.)com/citizen6/read/3786854/3-hal-yang-harus-diperhatikan-dalam-pengemasan-makanan-jadi>

4. Dengan Metode CSE (Council of Science Editors)

Masih mengambil dari sumber internet, cara menulis daftar pustaka ini disesuaikan dengan metode yang telah diatur oleh CSE. Jika dilihat susunannya, akan dimulai dari nama web kemudian judul artikel dilengkapi deskripsi website lalu tanggal terbit dan link lengkap.

Council of Science Editors yang merupakan dewan Editor Sains di Amerika Serikat ini, membuat aturan menulis daftar pustaka apabila referensi diambil melalui internet. CSE merupakan kiblat para penulis karya ilmiah dan juga sempat bekerja sama dengan universitas di Chicago.

Jadi bisa dibilang CSE memang sudah cukup diakui oleh penulis-penulis karya ilmiah di Amerika Serikat. Gaya penulisannya ini cukup dikenal di negara AS itu jadi tak heran jika CSE ini memang kerap digunakan dalam pembuatan daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka dengan metode Council of Science Editors ini cukup mudah diterapkan, Anda hanya butuh mengumpulkan seluruh elemen-elemennya (nama pengarang, tahun terbit, judul referensi, tanggal akses dan lainnya) yang nantinya akan ditata sesuai ketentuan CSE.

Penulisan sesuai kaidah Council of Science Editors apabila disusun secara urut akan dimulai dengan nama website/penulis, judul artikel, rincian deskripsi, tanggal dibuat, tanggal akses dan link lengkapnya. Untuk mengikuti cara CSE ini, perhatikan baik-baik step-stepnya.

Berikut contohnya:

Liputan6.com. 3 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengemasan Makanan Jadi [internet]. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengemasan Makanan Cepat Saji, 13:10 [diakses 16 April 2019]. Tersedia dari liputan6(.)com/citizen6/read/3919594/4-ciri-ciri-globalisasi-yang-tanpa-disadari-mengubah-kehidupan.

5. Penulisan untuk Satu Penulis

Cara menulis daftar pustaka ini merupakan pengambilan referensi dari buku atau offline. Pada dasarnya jika dilihat tidak jauh berbeda dengan sumber internet, hanya saja alamat link dan tanggal akses tidak ada dalam metode ini.

Mengapa demikian? Hal ini untuk memperjelas bahwa sumber referensi memang berasal dari internet. Ini juga memastikan pengaksesan dilakukan pada saat kapan, sehingga apabila ada pembaca yang ingin melihat dapat langsung menemukannya.

Suatu referensi atau buku pasti memiliki penulis, maka untuk mengapresiasi hasil kerja mereka hendaknya dalam penulisan sumber di dalam daftar pustaka sertakanlah nama pengarangnya. Tuliskan secara jelas dan spesifik agar benar-benar dapat dikenal oleh pembacanya.

Untuk penulisan daftar pustaka yang sumbernya hanya ditulis oleh satu orang penulis, maka namanya tinggal dibalik saja. Jangan lupa memberikan tanda baca koma di antaranya. Kemudian akhiri dengan titik lalu lanjut memasukkan tahun terbitnya, judul, tempat dan nama penerbitnya.

Maka dari itu sebelum melakukan penulisan daftar pustaka, pastikan dulu Anda sudah mendapatkan identitas sumber buku tersebut agar pada saat merangkainya akan lebih mudah. Jadi tak perlu repot mencari-cari lagi.

Berikut ini contohnya:

Raj, George. 1986, Menghasilkan Uang Melalui Bisnis Online. Medan: Jaya Media

Lenia, Indah Sari. 2010. Bernafas Dengan Tenang. Surabaya: Indah Pustaka

Ray, Jaya Kuna. 2011. Belajar Mengenal Dunia. Jakarta: PT Gramedia

6. Untuk Dua Penulis atau Lebih

Sumber atau referensi pasti memiliki pengarang yang dicantumkan di dalam suatu lembar di bagian dalamnya. Sebagai pengutip, Anda wajib menyertakannya bersama judul bukunya. Ya anggap saja ini sebagai apresiasi atas hasil karyanya karena sangat membantu dalam proses penyusunan tulisan.

Suatu tulisan atau buku pasti ada yang dikarang oleh beberapa penulis sehingga pasti membuat Anda bertanya-tanya bagaimana cara penulisannya jika pengarang lebih dari satu orang. Berbagai versi telah muncul untuk mengatur hal ini, jadi tidak perlu khawatir lagi.

Apabila Anda menemukan buku yang memiliki penulis lebih dari satu maka tidak perlu terlalu bingung. Karena cara penulisannya cukup simple dan mudah sekali. Hanya dengan menambahkan kata “dkk” dibelakang nama salah satu pengarangnya.

Jadi Anda tidak perlu menyebutkan semua penulisnya, cukup satu saja. Namun harus tetap mengikuti aturan awal yaitu membalik namanya dan menyertakan tanda koma diantaranya. Setelah itu lanjutkan mencantumkan tahun terbitnya.

Tapi boleh juga menyebutkan seluruh nama penulis, caranya menambahkan kata “dan”. Jadi dengan cara ini seluruh pengarang dapat tercantum di dalam daftar pustaka. Namun tetap perhatikan untuk yang paling depan harus mengikuti aturan awal. Berikut ini contoh dari cara menulis daftar pustaka nya:

Jelita, Adinda, Ratih Asmara dan Viona Indah. 2016. Dasar-dasar Mempelajari Bahasa Inggris. Surabaya: Pustaka Raya.

Rafli, Muhammad dan Arkara. 2014. Melihat Kemenangan Dari Jendela Online. Jakarta: Jaya Media

7. Dengan Nama Penulis Sama Namun Judul Buku Berbeda

Mencari sumber tidak selalu buku dan pengarangnya berbeda. Terkadang ada yang sama namun judulnya berbeda. Apakah harus ditulis sama persis? Tidak perlu. Anda hanya butuh menggantikan nama penulis dengan mengetik underscore sebanyak 10 kali hingga membentuk garis panjang.

Jadi hal tersebut cukup menyatakan bahwa buku dengan judul tersebut merupakan ciptaan penulis yang sama seperti sebelumnya. Dengan begitu, tidak perlu menuliskan nama pengarangnya berulang-ulang kali di dalam daftar pustaka.

Dalam menulis sebuah daftar pustaka memang Anda perlu mencari tahu lebih dalam mengenai teknis-teknisnya karena banyak sekali kasus yang akan dihadapi kedepannya. Berbagai aturan telah dibuat tentu tujuannya untuk membuat tampilan lebih singkat dan jelas.

Maka dari itu untuk menghindari kebingungan akan kondisi yang akan muncul kedepannya, tidak ada salahnya eksplor secara menyeluruh tentang metode-metode penulisan daftar pustaka serta aturan-aturannya dilengkapi dengan contoh-contoh cara penulisannya agar lebih jelas.

Aturan ini harus diperhatikan dengan baik, agar Anda tidak mengalami kesalahan penulisan. Selain itu, juga Anda bisa menghemat tenaga karena hanya butuh mengetik underscore saja sebagai tanda idem dari nama penulis sebelumnya.

Cukup mudah bukan caranya? Teknik ini sangat membantu Anda dalam mempersingkat waktu saat proses perancangan daftar pustaka. Maka dari itu sebelum mengerjakannya ada baiknya lakukan perangkuman terlebih dahulu mengenai berbagai metodenya.

Berikut contohnya:

Mentari, Gieska. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Pembangunan Edisi 1. Semarang: Metro Pustaka.

__________. 2012. Dasar-Dasar Ekonomi Pembangunan Edisi 2. Semarang: Metro Pustaka.

__________. 2014. Dasar-Dasar Ekonomi Pembangunan Edisi 3.. Semarang: Metro Pustaka.

Demikianlah ulasan mengenai cara menulis daftar pustaka beserta contoh-contohnya. Semoga bisa memberikan informasi tambahan bagi Anda yang sedang membuat sebuah tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *